Mengenal Tindak Pidana Terorisme dan Dampaknya di Indonesia
Tindak pidana terorisme merupakan satu dari banyak ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini. Kehadiran terorisme telah membawa dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal tindak pidana terorisme dan dampaknya di Indonesia.
Menurut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, tindak pidana terorisme merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menciptakan ketakutan dan mencapai tujuan politik tertentu. Tindak pidana terorisme ini seringkali dilakukan secara terencana dan sistematis, serta dapat merenggut nyawa banyak orang.
Dampak dari tindak pidana terorisme tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh masyarakat luas. Dampaknya bisa berupa kerugian materi, trauma psikologis, serta terganggunya stabilitas sosial dan politik. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sejak tahun 2000 hingga 2020 terdapat 1.300 kasus terorisme yang terjadi di Indonesia.
Dalam menghadapi ancaman terorisme, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk memerangi tindak pidana terorisme. Salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Undang-undang ini memberikan landasan hukum bagi penegakan hukum terhadap pelaku terorisme.
Menurut Direktur Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Cahyo Rahadian, masyarakat juga perlu ikut serta dalam memerangi tindak pidana terorisme. “Penting bagi masyarakat untuk lebih mengenal tindak pidana terorisme agar bisa mencegah dan melaporkan kejadian-kejadian yang mencurigakan,” ujarnya.
Dengan mengenal tindak pidana terorisme dan dampaknya di Indonesia, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan aktif dalam melawan ancaman terorisme. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia. Oleh karena itu, mari bersatu dan berperan aktif dalam memerangi tindak pidana terorisme.